Timnas INDONESIA

Kalah Adu Penalti, Indonesia di Posisi Empat



Timnas Indonesia U-17 harus puas di posisi keempat pada Kejuaraan Sepakbola ASEAN AFF U17 tahun ini. Pada pertandingan memperebutkan tempat ketiga melawan juara bertahan Vietnam yang berlangsung Sabtu (1/9) pagi di Stadion Olimpiade Nasional Phnom Penh, Kamboja, M Syaifuddin dkk kalah tragis melalui adu penalti dengan skor tipis, 4-5. Kemenangan adu penalti ini dilaksanakan sesuai peraturan pertandingan yang ditetapkan AFF, karena kedua tim bermain sama kuat 1-1 (1-1) hingga pertandingan 2 x 45 menit berakhir.

Pada pertandingan terakhirnya, Indonesia menurunkan Triwindu Anggono (kiper), Tribagus Santoso, M Syaifuddin (kapten), Reffa AB Money, Finky Pasamba, Kurniawan, Taji Prashetyo, M Zainal Haq, Ramdhan Akbar, Sahlan Sodik, dan Salim Ohorella. Bermain dengan pola 4-4-2 yang dapat berubah menjadi 4-5-1 saat bertahan. Indonesia kehilangan salah satu motornya, Yericho Cristiantoko, yang terkena akumulasi kartu merah saat menghadapi Laos di semifinal pada Kamis (30/ lalu.

Ketidakhadiran Yericho cukup mempengaruhi irama permainan timnas Indonesia. ”Yericho selama ini mejadi playmaker. Ia berani memainkan bola, mengatur tempo, dan melakukan tembakan-tembakan terarah ke gawang lawan. Sayangnya, ia tidak bisa bermain saat memperebutkan tempat ketiga melawan Vietnam,” jelas Pelatih Kepala Urias Rahantoknam, seusai pertandingan.

Meski tanpa Yericho, Indonesia tampil menyerang saat babak pertama baru dimulai. Dua peluang emas tercipta. Tendangan Salim dari sayap kiri masih bisa ditepis Kiper Vietnam Ho Ngoc Thein di menit ke-9. Di menit ke-16 giliran Sahlan yang gagal memanfaatkan umpan silang mendatar yang dikirim Salim di depan gawang Vietnam. Tiga menit kemudian peluang emas Indonesia menjadi gol. Kali ini, Sahlan memanfaatkan dengan baik umpan matang yang dikirim Salim dari tengah lapangan. Tendangan keras Sahlan berhasil merobek jala gawang lawan di menit ke-19. Indonesia unggul 1-0.

Sayang, keunggulan ini tidak bertahan lama. Karena lemahnya koordinasi dan komunikasi para pemain belakang kita. Gelandang Vietnam Giang Tran Quach Tan berhasil memanfaatkan umpan berbau off-side karena para pemain belakang Indonesia terlambat menghadangnya di menit ke-30. Kedudukan pun berubah menjadi 1-1 saat jeda.

Di babak kedua, Indonesia semakin meningkatkan penyerangan. Masuknya Irvin yang menggantikan Salim, Ghozali untuk Finky, dan Ferdiansyah untuk Taji cukup merepotkan barisan pertahan Vietnam. Bahkan dua gol nyaris tercipta di menit-menit terakhir melalui Irvin dan Sahlan. Indonesia pun gagal memanfaatkan kelebihan pemain, saat Kapten Tim Vietnam Ngo Hoang Thinh dikeluarkan dari lapangan akibat akumulasi dua kartu kuning oleh Wasit U Tien Shein dari Myanmar. Kedudukan pun berakhir imbang 1-1 hingga pertandingan berakhir.

Drama adu penalti pun dilakukan. Dua pemain Indonesia, Kurniawan dan Ramdhan Akbar, yang menjadi penendang pertama dan kelima gagal melaksanakan tugas. Tiga pemain yang berhasil mengeksekusi penalti adalah Irvin Museng, Reffa Money, dan Tribagus Santoso. Sementara Vietnam, dari lima kesempatan, hanya satu pemainnya yang gagal. Indonesia pun kalah tragis, 4-5.

”Pemain sepakbola yang besar adalah pemain yang pernah mengalami kegagalan dalam babak adu penalti. Kegagalan adu penalti harus dirasakan. Tapi yang lebih terpenting, kalian sudah melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Keberuntungan, memang, belum memihak kita,” kata Direktur Pembinaan Usia Dini Ronny Pattinasarany kepada para pemain di ruang ganti usai kekalahan yang menyakitkan itu.

Duta Besar RI untuk Kamboja Nurrahman Oerip juga mengaku bangga dengan semangat juang yang sudah diperlihatkan para pemain selama kejuaraan, termasuk pada partai terakhir melawan Vietnam.

”Mewakili Pemerintah RI di sini kami merasa bangga dengan penampilan hebat kalian semua. Saya berharap kalian semua akan menjadi pemain timnas di masa datang yang bisa membawa kejayaan bagi bangsa Indonesia. Siapkan diri baik-baik untuk Kejuaraan Asia AFC U16 bulan Oktober mendatang. Kita balas kekalahan di sini di Jakarta nanti,” ungkap Dubes Nurrahman Oerip menyemangati para pemain.

Kejuaraan AFF U17 tahun ini, yang berlangsung sejak 19 Agustus lalu, memunculkan juara baru. Thailand menjadi yang terbaik di ASEAN kali ini setelah menaklukkan kuda hitam Laos dengan skor akhir 3-2. (*)

HASIL FINAL KEJUARAAN AFF U17

SABTU 1 SEPTEMBER 2007

Tempat ketiga: Indonesia 4 – 5 Vietnam (adu penalti, 1-1)

Gelar Juara: Laos 2 – 3 Thailand

Timnas Wanita Lewati Hadangan Filipina
PSSI 9 September 2007



Tim sepakbola wanita Indonesia memenuhi ambisinya untuk meraih kemenangan atas Filipina pada lanjutan pertandingan babak penyisihan grup Kejuaraan Sepakbola Wanita ASEAN atau AFF Womens Championship yang berlangsung di Yangon, Myanmar, sejak 6 September lalu.

Kemenangan atas Filipina membuat tim Indonesia masih berpeluang lolos ke semifinal dari penyisihan Grup A, dengan catatan harus mengalahkan juara bertahan Vietnam pada pernyisihan grup A, Selasa (11/9). Vietnam sendiri sudah memastikan lolos ke semifinal setelah membukukan kemenangan keduanya.

Setelah menghantam Filipina 9-0, juara bertahan Vietnam tampil mengesankan untuk kembali memukul Malaysia dengan skor yang sama, 9-0. Dengan demikian, dari delapan tim peserta turnamen ini, gawang Vietnam belum pernah kebobolan.

Pertandingan antara tim sepakbola wanita Indonesia dengan Filipina berlangsung ketat dan menegangkan. Bahkan, tim Indonesia yang diarsiteki Henky Yan Rumere, sempat tertinggal 0-2 hingga setengah permainan. Tim Filipina yang didominasi pemain muda memimpin 2-0 melalui gol Sharon Lynn Whelchel pada menit ke-26 dan Josephine Brojo dua menit menjelang jedah.

Di tengah cuaca yang memburuk dan dibayangi hujan, tim Indoenesia mencoba meningkatkan serangan dan memperkecil ketinggalannya melalui Ludia Ohee menit ke-72. Novennina Bahabol menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada 10 menit menjelang pertandingan berakhir. Dan, Novennina pula yang memastikan keunggulan timnya beberapa detik sebelum pertandingan tuntas.

"Untuk kualitas permainan kita sebenarnya lebih baik, tetapi hal itu bisa diimbangi para pemain Filipina yang usianya rata-rata jauh lebih muda. Untungnya anak-anak bisa memahami instruksi saya untuk bermain lebih cepat sehingga kita bisa mengejar ketinggalan. Dalam sepakbola fighting-spirit sangat membantu," kata Henky Yan Rumere.

Para pemain Indonesia yang diturunkan saat menghadapi Filipina ini adalah Dorthe Kristina Rollo (kiper), Syane Stevelin Korwa, Ludia Ohee, Dopimina Kogoya, Yunita Silver Nere, Konstantina Deda (kapten tim), Novennina Bahabol, Artri Marice Ohee, Lenora Deda, Maesaroh, dan Renny Jikwa

Tim sepakbola wanita Indonesia pada pertandingan pertamanya menyerah 0-2 pada tim Malaysia, sementara Filipina dihancurkan juara bertahan Vietnam 0-9. Filipina yang sudah dua kali menelan kekalahan dengan demikian tersisih dari percaturan perebutan tempat ke semifinal, sementara Indonesia harus berjibaku dengan Vietnam.

Sementara itu, dari penyisihan Grup B, Thailand dan Myanmar sudah memastikan tempatnya di babak semifinal setelah sama-sama membukukan kemenngan keduanya, kemarin. Thailand yang pada pertandingan pertamanya menghempaskan Laos 13-1, lolos ke semifinal setelah mengalahkan Singapura 3-0 pad laga kedua, kemarin. Sementara, Myanmar yang sebelumnya memukul Singapura 3-0, lolos ke semifinal setelah memukul Laos 7-0 pada laga kedunya.

Thailand dan Laos masih akan bertemu Senin (10/9) untuk memastika siapa keduanya yang akan menjadi juara grup.

KURSUS KEPELATIHAN

Bersamaan dengan pergelaran AFF Womens Championship II di Yangon ini dilaksanakan kursus kepelatihan sepakbola wanita. The AFF Womens Introductory Coaching Course itu dimulai Minggu (9/9) dan dibuka oleh Sekjen Komite Olympiade Myanmar U Thaung Htike di sekretariat Federasi Sepakbola Myanmar, Goal Hotel.

Dalam sambutannya saat membuka kursus Thaung Htike yang juga Dirjen Kementerian Olahraga dan Pendidikan Fisik Myanmar menyatakan bahwa kursus ini sangat penting dalam upaya meningkatkan level atau tingkatan penampilan tim sepakbola wanita ASEAN. Ikut memberikan pengarahan dalam kursus ini Datuk Nyim Keong dari AFF, Ms Minica Staab dari instruktur FIFA, dan U Zaw Zaw, presiden Federasi Sepalbola Myanmar.

Kursus yang berlangsung hingga 11 September ini diikuti oleh 24 pelatih, dari Indonesia, Laos, Mynmar, Filipina, Thailand dan Vietnam. Peserta dari Indonesia adalah Papat Yunisal dari departemen sepakbola wanita PSSI.

wah, hebat2 jg nih srikandi2 INDONESIA

GO INDONESIA GO!!!

gw belum pernah maen bola sama cewe nih...gimana rasanya ya ??

SoN1cX wrote:

gw belum pernah maen bola sama cewe nih...gimana rasanya ya ??

tergantung maennya dmn son

yudiray wrote:

tergantung maennya dmn son

cewe Indo kalo maen bola ky apa ya ???
ga kebayang

SoN1cX wrote:

yudiray wrote:

tergantung maennya dmn son

cewe Indo kalo maen bola ky apa ya ???
ga kebayang

lah, kan yg maen cewe2 papua son, jd ya serasa maen lwn cowo jg

btw, kabar timnas u-23 di Srgentina gmn? buang2 duit aja tuh PSSI

yudiray wrote:

lah, kan yg maen cewe2 papua son, jd ya serasa maen lwn cowo jg

walah...serem euy, secara mereka mgkn lbh kuat daripada gw

Quote :

btw, kabar timnas u-23 di Srgentina gmn? buang2 duit aja tuh PSSI

mending kasi ke kita, buat bangun sekolah sepak bola Romanisti

Timnas U-23 Bersiap Lakukan Latih Tanding



Timnas U-23 yang dipersiapkan menuju SEA Games 2007 sudah seminggu berada di Argentina. Pelatih Ivan Kolev kini benar – benar memiliki waktu dan tempat khusus menggembleng Eka Ramdhani dkk di Centro de Entrenamiento Para Futbolistas de Alto (Cefar), Buenos Aires, Argentina. Apalagi fasilitas yang diberikan CEFAR sangat memuaskan dengan lapangan latihan kelas satu dan fasilitas tambahan lainnya yang lengkap.

Secara teknis, Timnas U-23 tidak terlalu mengalami kesulitan dalam beradaptasi, pasalnya semua kebutuhan latihan nyaris semua terpenuhi di dalam base camp. Mereka hanya memerlukan sedikit waktu dalam hal adaptasi makanan. Sementara dari segi cuaca tidak terlalu berbeda dengan di Jakarta, hanya berbeda kelembaban saja.

Program latihan langsung diberikan oleh Pelatih Ivan Kolev satu hari setelah tiba di Argentina. Karena masih dalam proses adaptasi, program latihan masih berlangsung seprti biasa seperti di Jakarta. Pada hari Sabtu (29/9) Atep dkk berlatih gim dan esok harinya menonton partai River Plate vs Rosario Central di Stadion Antonio Liberti, Buenos Aires.

Sementara itu, akibat keterlambatan keberangkatan Timnas U-23 dari tanggal 22 menjadi tanggal 25 September, membuat jadwal uji coba selama di Argentina berubah pula. Jika awalnya Timnas U-23 sudah akan menjalani uji coba pada tanggal 29 September melawan Quelmes U-20, jadwal tersebut diundur menjadi tanggal 9 Oktober melawan tim yang sama. Namun sebelum itu, rencananya Timnas U-23 akan melakukan latih tanding melawan tim yang bermaterikan pemain CEFAR, Rabu (3/10).

Live di Global TV

Para pecinta sepakbola Indonesia kali ini tidak perlu susah lagi untuk meraba – raba kekuatan Timnas U-23 yang tengah melakukan persiapan di Argentina. Berbeda dengan ketika menjalani pelatnas di negeri Kincir Angin Belanda, kali ini kiprah Eka Ramdhani dkk saat melakukan uji coba akan disiarkan secara langsung ke tanah air. Hal ini dipastikan oleh Stasiun Global TV yang berencana menyiarkan empat pertandingan Timnas U-23 selama di Argentina.

Menurut keterangan bagian programming Stasiun Global TV, mereka akan menayangkan pertandingan Timnas pada tanggal 9 Oktober melawan Quelme U-20, tanggal 15 Oktober lawan Independiente U-20, tanggal 19 Oktober melawan Boca Junior U-20 dan terakhir tanggal 23 Oktober melawan Timnas Argentina U-20. Semua pertandingan yang disiarkan langsung Global TV tersebut akan dimulai pukul 23:00 WIB.

Timnas U-23 tidak memancang target apa pun pada laga itu, termasuk dengan tiga tim junior lainnya di Argentina, karena laga itu dianggap sebagai pemanasan sebelum ke SEA Games Bangkok 2007.

"Target kami adalah menang di SEA Games, bukan menang di Argentina," kata Chandra Solechan, Asisten Manajer Timnas U-23. (asp)

====

gw pegang janji lo Chan

seep deh...bisa ntn langsung di Global TV

PSSI Siapkan Program Masa Depan
source: PSSI

Untuk pertama kalinya, pasca Ketua Umum PSSI Nurdin Halid berhalangan memimpin PSSI, Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie hadir dalam konferensi pers di Kantor PSSI. Nirwan Bakrie hadir menjumpai wartawan usai acara buka puasa bersama di halaman kantor PSSI, Senayan Jakarta, Jumat (5/10). Acara konferensi pers tersebut dihadiri pula oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes, Ketua Komite Media PSSI Mafirion, Ketua Komite Legal PSSI Syarif Bastaman dan Anggota Exco Ferry Paulus.

Munculnya Nirwan Bakrie secara resmi di depan publik menunjukkan betapa tidak ada gangguan yang berarti dalam roda organisasi PSSI. Bahkan di awal perjumpaan itu, Nirwan Bakrie langsung memaparkan program PSSI kedepan.

“ Ada tiga rencana jangka pendek yang sudah ada di depan mata yang menjadi tantangan PSSI. Yang pertama adalah bagaimana kita bisa meraih target mencapai final SEA Games 2007. Saat ini Timnas U-23 yang diproyeksikan ke SEA Games tengah berada di Argentina,” kata Nirwan Bakrie.

“ Selain persiapan ke SEA Games, program jangka pendek yang kedua dan yang paling dekat adalah persiapan Timnas U-16 menuju kejuaraan Asia U-16 Oktober mendatang di Jakarta. Selain mempersiapkan timnas U-16, dalam kesempatan itu kita juga bertindak selaku tuan rumah. Dan yang terakhir adalah persiapan Timnas U-19 menuju kejuaraan Asia U-19 di Vietnam, November nanti , “ lanjut Nirwan.

Sementara itu target yang dibebankan kepada pelatih Timnas U-23 di arena SEA Games 2007 nanti adalah menjadi finalis. Hal ini sudah ditekankan kepada Ivan Kolev sejak awal ia diberi kepercayaan melatih Timnas U-23.

“Kami sudah katakan kepada Kolev bahwa Timnas U-23 harus mencapai final SEA Games 2007, dan itu terdapat dalam kontrak yang telah ditandatangani Ivan Kolev,” ujar Nirwan Bakrie dengan gaya yang bersahabat saat menjawab pertanyaan wartawan.

Pengiriman Timnas U-23 ke Argentina sendiri dianggap sebagai sebuah solusi yang paling pas bagi persiapan Timnas U-23. Pasalnya, sulit sekali mendapatkan lawan uji coba yang berkualitas di saat kompetisi di luar negeri tengah berjalan. Sementara PSSI mendapat tawaran untuk berlatih sebulan di Argentina dengan jaminan fasilitas kelas satu dan lawan uji coba yang tangguh. Dan jangan lupa pula bahwa biaya pelatihan di Argentina ditanggung setengahnya oleh agen/promotor yang menjadi penyelenggara.

Program Jangka Panjang

Melanjutkan pemaparan programnya, Nirwan Bakrie menjelaskan bahwa untuk program kerja PSSI kedepan adalah bagaimana mampu mencetak para pemain muda Indonesia yang memiliki nilai jual dan daya saing di luar negeri. Nirwan menegaskan bahwa PSSI sudah mulai bergerak untuk mencapai target tersebut.

“ Yang pertama kita lakukan adalah menyiapkan tim junior kita dengan cara mengirimkan 25 pemain berusia di bawah 16 tahun ke Uruguay selamka 4 tahun. Rencana ini sudah dirancang dengan matang, bahkan bukti nyata sudah terlihat dengan penandatanganan kontrak dengan pihak – pihak terkait di Uruguay, “ ungkap Nirwan Bakrie.

“ Perlu diingat bahwa tujuan kita mengirimkan para pemain muda tersebut berkompetisi di Uruguay adalah untuk membentuk menjadi pemain tangguh. Jadi bukan untuk melatih sebuah Tim Nasional, “ kata Nirwan Bakrie yang pernah mengirim tim primavera dan baretti berkompetisi di Italia.

Dari program selama 4 tahun ini, diharapkan akan diperoleh minimal 3 orang dari 25 pemain tersebut yang dikontrak oleh klub dari Amerika Latin ataupun klub dari Eropa. Dipilihnya Uruguay sebagai ‘tempat pertapaan’ bibit-bibit muda Indonesia tersebut dikarenakan hanya di Uruguay yang bisa menerima tim dari negara asing untuk berkompetisi di dalam liga domestiknya.

“Mudah – mudahan selama empat tahun di sana, golden age pemain bisa tercapai, “ kata Nirwan penuh harap dan optimisme.

Selain program pengiriman tim ke luar negeri, PSSI juga telah mempersiapkan sebuah kawasan khusus pembinaan pemain muda di Sawangan. Program bertitel School of Excellent tersebut nantinya akan membina para pemain muda dengan rentang usia antara 14 sampai 17 tahun. Dan yang tak kalah penting lagi adalah pembinaan usia muda dalam wadah kompetisi yang teratur dan berkesinambungan.

“ Selama ini kompetisi di kelompok umur adalah pembinaan yang berlum berjalan dengan semestinya, untuk itulah kami sudah merancang Kompetisi U-18 yang nantinya menjadi jembatan utama bagi pemain muda dalam mencapai usia emas,” ungkap Nirwan.

“Memang yang menjadi masalah utama dalam pembinaan di Indonesia adalah masalah dana. Saat ini hanya kompetisi Divisi Utama sajalah yang bisa dijual ke sponsor, “ lanjut Nirwan Bakrie

makin serius nih PSSI.... top

walaupun gw ga ngerti apa2 tentang sepak bola Indonesia, tapi tetep mendukung timnas

Indonesia Kalahkan Kamboja 3-1

Tim sepakbola Indonesia melangkah mulus di awal perjuangan di arena SEA Games dengan mengalahkan Kamboja 3-1 dalam pertandingan pertama Grup A, Minggu (2/12). Gol kemenangan Indonesia dicetak oleh Airlangga pada menit ke-36, Immanuel Wanggai menit ke-81, dan Ardan Aras di menit ke-87.

Secara skor, Tim Merah Putih memang hanya unggul tipis 3-1 atas Kamboja yang dinilai banyak pihak sebagai tim terlemah di grup ini. Namun secara permainan, Eka Ramdani dan kawan-kawan sudah menunjukkan peningkatan menuju bentuk permainan terbaik mereka seperti yang terbentuk sebelumnya dalam pelatnas sebulan di Argentina. Indonesia praktis mengurung pertahanan Kamboja hampir sepanjang pertandingan.

Sejak kickoff, Indonesia langsung menggebrak pertahanan Kamboja dengan permainan cepat, pendek, dan rapat. Bermain dalam skema dasar 4-3-3, pasukan Ivan Kolev sudah menciptakan tiga peluang emas. Pada menit ke-5, tendangan keras Eka Ramdani dari dalam kotak penalti masih bisa ditepis kiper Kamboja sambil terbang.

Pada menit ke-8, tendangan keras Airlangga dalam jarak tiga meter masih bisa diredam kiper lawan. Demikian juga sundulan Cornelis Gedy di dalam kotak penalti masih mampu diamankan kiper Kamboja. Gedy juga gagal menyelesaikan peluang setelah melakukan solo-run di sisi kanan gawang Kamboja.

Setelah itu, tempo permainan Indonesia sempat menurun. Sebuah peluang kembali didapat Eka Ramdani di menit ke-36. Sayang, tendangan kerasnya dari jarak 8 meter masih menipis di atas mistar gawang lawan. Namun semenit kemudian, sebuah aksi individu brilian Ian Kabes di sisi kanan pertahanan Kamboja, lahir gol pertama Indonesia lewat sundulan jitu Airlangga. Dengan gaya kaki mengitari bola ala Christian Ronaldo dalam melewati lawan, Kabes mengelabui bek lawan dan dengan umpan sangat matang Kabes mengangkat bola ke mulut gawang Kamboja yang disambut dengan sundulan maut Airlangga.

Memasuki babak kedua, pasukan Scott O’Donnel mencoba menekan pertahanan Indonesia. Namun sejak menit ke-50, Airlangga dan kawan-kawan kembali menemukan bentuk permainan dan mulai menekan pertahanan lawan. Pada menit ke-51, sebuah tendangan keras Atep masih mengenai badan bek lawan.

Dua menit kemudian, gerakan cepat Gedy berhasil melewati kiper lawan. Namun, tendangan volinya ke gawang kosong terlalu pelan sehingga masih mampu dihalau keluar oleh seorang bek Kamboja. Gedy yang tak terkawal kembali mendapat peluang emas di mulut gawang Kamboja. Sayang bola tendangan keras Gedy melenceng jauh dari gawang lawan.

Masuknya Jajang Mulyana pada menit ke-55 membuat alur serangan Indonesia makin hidup dan variatif. Dari sebuah gebrakan striker Pelita Purwakarta ini, bola disodorkan ke Ian Kabes yang berlari kencang masuk kotak penalti Kamboja. Namun sontekan Kabes masih bisa dibendung kiper lawan.

Serangan Indonesia tidak mengendur. Pada menit ke-63, dalam posisi bebas tak terkawal, sebuah sundulan keras M. Roby memanfaatkan tendangan penjuru Eka Ramdani masih melenceng sebelah kanan gawang Kamboja.

Berbagai upaya yang gagal membuat para pemain Indonesia sedikit frustasi. Sesekali Kamboja pun mulai berani keluar menekan pertahanan Indonesia. Pelatih Ivan Kolev pun membuat keputusan tepat dengan menarik keluar Atep dan memasukkan Immanuel Wanggai. Masuknya gelandang ofensif Persipura ini membuat serangan Indonesia makin tajam karena Wanggai berani masuk kotak penalti lawan lewat permainan kombinasi. Pada menit ke-70, sebuah tendangan keras Wanggai membentur tiang kiri gawang Kamboja.

Empat menit kemudian, sebuah umpan setengah voli Wanggai melewati barisan pertahanan Kamboja diburu oleh Jajang. Namun bek Kamboja menjatuhkannya di dalam kotak penalti. Sayang, Eka Ramdani gagal mengeksekusi penalty. Bola tendangannya ke sisi kiri gawang berhasil dihalau kiper Seiha.

Hanya berselang semenit, kombinasi satu dua Wanggai-Eka diakhiri dengan sebuah tendangan Wanggai yang merangsek masuk ke sisi kiri pertahanan Kamboja. Namun kiper Seiha dengan cekatan keluar dan memblok bola tendangan Wanggai.

Asyik menyerang, konsentrasi bertahan pasukan Kolev mengendur. Dari sebuah lemparan ke dalam pada menit ke-80, terjadi kemelut di di depan gawang Dian Agus. Barisan pertahanan Indonesia tampak panik dan striker pengganti Kamboja Fatanat dengan dingin melepaskan tendangan keras menerobos sisi kiri atas gawang Dian.

Kedudukan 1-1 ternyata tidak sampai memukul mental Wanggai dan kawan-kawan. Tekanan gencar kembali membombardir pertahanan Kamboja. Dari sebuah kombinasi Wanggai-Eka-Airlangga menit ke-82, Eka mengangkat bola ke tiang jauh sebelah kanan gawang lawan. Jajang Mulyana dengan instink luar biasa, tiba-tiba sudah berada di udara dan dengan jitu menyundul bola ke mulut gawang. Wanggai, juga dengan instink brilian, tiba-tiba sudah ada di mulut gawang dan dengan kecepatan tinggi ia mendahului kiper lawan untuk menyontek bola ke gawang kosong.

Skor 2-1 membuat para pemain Indonesia kian gencar menyerang. Kolev kembali memasukkan penyerang sayap segar, Arif Sujono, menggantikan Airlangga. Eka Ramdani nyaris memperbesar keunggulan Indonesia pada menit ke-84 setelah tendangan bebasnya mengenai mistar gawang Kamboja.

Pada menit ke-86, Indonesia kembali mendapat peluang emas setelah Jajang menerima sodoran Wanggai dan menerobos sendirian masuk jantung pertahanan Kamboja. Namun ia dijatuhkan lawan sehingga melahirkan tendangan bebas. Kali ini, giliran Ardan Aras yang mengeksekusi tendangan bebas sukses menjebol gawang Sheiha yang hanya terpaku menyaksikan bola merobek jala gawangnya sebelah kanan.

”Kemengangan ini patut disyukuri. Ini partai pertama yang ternyata tidak mudah,” ujar Manajer Tim Indonesia Andi Darusallam Tabusalla ketika dihubungi PSSI-football.com usai pertandingan.

Dengan kemenangan itu, Indonesia butuh sekali menang lagi untuk memastikan tiket ke semifinal. Jika mampu mengalahkan Myanmar dalam duel kedua, Selasa (4/12), tiket semifinal sudah pasti berada dalam genggaman Indonesia.

Menurut Andi Darusallam, penyelesaian akhir masih merupakan kendala dalam serangan tim. Hal itu, kata Andi, tak lepas dari tekanan mental yang dialami para pemain.

”Semoga saat melawan Myanmar para pemain sudah bisa keluar dari tekanan mental laga pertama. Sehingga peluang-peluang yang tercipta bisa berbuah gol,” ujar Andi. (yos/asp)

Daftar Pemain Indonesia

Kiper : Dian Agus

Back : Nasuha, M. Roby, Ahmad Jufriyanto, Fandi Mochtar

Tengah : Atep (Wanggai, 65’), Eka Ramdani, Ardan Aras

Penyerang : Ian Kabes, Airlangga (Arif Sujono, 85’), Cornelis Gedy (Jajang Mulyana, 56’ )

---------------

wajib emas

ternyata kita kalah 2-1

Piala Kemerdekaan 2008:

Tadi bela2in nonton Libya vs Indonesia B, eh malah dipermak 4-1 ama Libya... tim Indonesia bawaannya emosi mulu, pola serangan juga cenderung dipaksakan dg pola 4-3-3. hasilnya kita kebobolan 4 gol.

wong jelas2 lalapangan tengah kurang stabil, keapa harus mengambil serangan prontal 4-3-3, maksa bgt nih keknya. akhirnya jadi Bumerang noh

Oya waktu menghajar Camboja 7-0, saat asik2 merayakan kemenangan, saat yg sama juga maling menyatroni ruang ganti pemain... seluruh barang berharga pemain (HP, kalung, duit) ludes dibawa maling. pihak keamanannya teledor bgt, padahal sekelas timnas lho ya. Kabarnya kerugian ditaksir sekitar rp.30 juta.